Penyebab Sirosis: Ketika Hati Tidak Lagi Bisa Bertahan

Healthy11 Views

Penyebab Sirosis, di balik tubuh yang tampak sehat, bisa jadi ada organ vital yang perlahan mengalami kerusakan tanpa kita sadari. Salah satu kondisi medis yang sering luput dari perhatian hingga mencapai tahap kritis adalah sirosis hati. Sirosis bukan penyakit yang muncul secara tiba-tiba, melainkan proses panjang dari kerusakan hati yang kronis dan terus berkembang.

Di Indonesia sendiri, kasus sirosis makin meningkat setiap tahunnya. Ironisnya, banyak penderitanya baru mengetahui kondisi tersebut saat sudah memasuki stadium lanjut. Lalu, apa sebenarnya penyebab sirosis? Dan siapa saja yang berisiko?

Apa Itu Sirosis?

Sirosis adalah kondisi kronis di mana jaringan hati yang sehat digantikan oleh jaringan parut (fibrosis), sehingga fungsi hati menurun drastis. Hati adalah organ vital yang memiliki peran penting, seperti menyaring racun, menghasilkan protein, memproduksi empedu, dan menyimpan energi. Ketika hati rusak permanen, dampaknya bisa sangat serius dan bahkan fatal.

Penyebab Utama Sirosis Hati

Penyebab Sirosis: Konsumsi Alkohol Berlebihan

Tak bisa dipungkiri, alkoholisme masih menjadi salah satu penyebab sirosis paling umum di seluruh dunia. Minum alkohol dalam jangka panjang dapat merusak sel-sel hati, menyebabkan peradangan, hingga akhirnya membentuk jaringan parut.

  • Konsumsi alkohol harian selama lebih dari 10 tahun dapat meningkatkan risiko kerusakan hati permanen.
  • Risiko sirosis meningkat pada pria yang minum lebih dari 4 gelas per hari dan wanita yang mengonsumsi lebih dari 2 gelas.

Penyebab Sirosis: Hepatitis Kronis (B dan C)

Infeksi virus hepatitis, terutama hepatitis B dan hepatitis C, menjadi penyebab utama sirosis di kawasan Asia, termasuk Indonesia.

  • Hepatitis B ditularkan melalui darah dan cairan tubuh.
  • Hepatitis C ditularkan terutama lewat kontak darah, transfusi, atau penggunaan jarum suntik bersama.

Infeksi kronis yang tak diobati dapat merusak hati dalam waktu bertahun-tahun.

Penyakit Hati Berlemak Nonalkohol (NAFLD)

Di era modern, penyakit hati berlemak nonalkohol menjadi masalah serius akibat gaya hidup tidak sehat.

  • Penyebab utamanya adalah obesitas, diabetes tipe 2, kolesterol tinggi, dan pola makan buruk.
  • Lemak menumpuk di hati dan memicu peradangan yang lambat laun menyebabkan fibrosis dan sirosis.

Penyebab Sirosis: Gangguan Genetik dan Autoimun

Beberapa kondisi bawaan atau penyakit autoimun dapat menyebabkan sirosis, meski kasusnya lebih jarang.

Contohnya:

  • Hemokromatosis: Gangguan metabolisme zat besi yang menyebabkan penumpukan zat besi di hati.
  • Penyakit Wilson: Akumulasi tembaga dalam organ tubuh.
  • Hepatitis Autoimun: Sistem imun menyerang jaringan hati.

Penyebab Sirosis: Penyumbatan Saluran Empedu

Sirosis juga bisa disebabkan oleh gangguan aliran empedu, seperti pada kasus primary biliary cholangitis atau primary sclerosing cholangitis, di mana saluran empedu mengalami penyumbatan kronis sehingga empedu menumpuk dan merusak hati.

Faktor Risiko Lain yang Memperparah

Merokok dan Konsumsi Obat Tanpa Resep

Nikotin dan beberapa jenis obat-obatan dapat memperparah kerusakan hati, apalagi jika dikonsumsi bersamaan dengan alkohol.

Infeksi Menahun dan Gangguan Metabolik

Infeksi tertentu seperti sifilis dan brucellosis bisa menyebabkan hepatitis kronis. Selain itu, sindrom metabolik yang tidak ditangani juga bisa mempercepat kerusakan hati.

Tanda-Tanda Penyebab Sirosis yang Sering Diabaikan

Sirosis sering tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. Namun seiring memburuknya kondisi hati, gejala berikut bisa muncul:

  • Lelah berkepanjangan
  • Mual dan nafsu makan menurun
  • Kulit dan mata menguning (jaundice)
  • Pembengkakan perut (ascites)
  • Gatal-gatal
  • Memar mudah
  • Penurunan berat badan drastis
  • Urin gelap dan tinja pucat

Jika tidak segera ditangani, sirosis dapat berkembang menjadi gagal hati, kanker hati, atau ensefalopati hepatik (penurunan fungsi otak akibat racun yang tidak tersaring oleh hati).

Komplikasi Akibat Sirosis

Sirosis bukan akhir dari kerusakan hati, tapi bisa menjadi awal dari komplikasi yang lebih serius:

Hipertensi Portal

Tekanan darah tinggi di pembuluh darah hati, yang bisa menyebabkan varises esofagus dan pendarahan serius.

Kanker Hati (Hepatoseluler Karsinoma)

Risiko kanker meningkat signifikan pada pasien sirosis, terutama akibat hepatitis kronis.

Gagal Hati

Ketika hati benar-benar tidak mampu lagi menjalankan fungsinya, transplantasi hati menjadi satu-satunya pilihan.

Bagaimana Mencegah Sirosis?

Lakukan skrining hepatitis B dan C, dan segera lakukan pengobatan jika terdiagnosis.

Hindari Alkohol dan Obat Sembarangan

Batasi konsumsi alkohol atau hindari sepenuhnya. Jangan mengonsumsi obat tanpa resep dokter, apalagi dalam jangka panjang.

Terapkan Pola Hidup Sehat

Jaga berat badan, olahraga rutin, dan konsumsi makanan sehat untuk mencegah perlemakan hati nonalkohol.

Rutin Cek Fungsi Hati

Terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko, seperti penderita diabetes, hepatitis, atau obesitas.

Gaya Hidup Tidak Sehat

Sirosis bukanlah kondisi yang datang secara tiba-tiba. Ia berkembang perlahan sebagai akibat dari gaya hidup, infeksi, atau penyakit bawaan yang diabaikan. Kabar baiknya, dengan deteksi dini dan perubahan gaya hidup, kerusakan hati bisa dicegah atau diperlambat.

Jangan tunggu tubuh menunjukkan tanda bahaya. Mulailah jaga kesehatan hati sejak dini, karena organ ini tidak punya alarm tapi sangat menentukan kualitas hidup kita di masa depan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *